Minggu, 28 Maret 2010

GEPENG


Hari ini hari minggu,,, senang rasanya dapat bersantai di pagi hari menikmati hari libur dengan secangkir kopi dan sebatang rokok,,, setelah puas seharian memanjakan diri dirumah,, kebosanan menghampiriku,,akupun mencoba untuk mencari udara segar dengan berjalan-jalan,, sore hari tepatnya di daerah pasar Tamiang Layang,, hatiku tergerak untuk mendekati seorang ibu dan kedua anaknya yang sedang menangis,,miris hati melihat ibu itu, dengan pakaian yang compang camping Ia berjalan dengan menggendong anaknya yang kira-kira masih berumur sekitar 2 tahun dan yang seorang lagi berjalan mengikuti ibunya tanpa menggunakan alas kaki.


ketika kutanya dengan masyarakat setempat,,, ternyata ibu dan kedua anaknya itu adalah salah satu pengemis yang biasa beroperasi di pasar Tamiang Layang setiap hari pasar (Senin). saat ditanya lebih lanjut, ternyata di pasar Tamiang Layang setiap hari senin (hari pasar) banyak gelandangan dan pengemis (GEPENG) yang datang untuk beroperasi. Para Gepeng biasanya datang dari wilayah Ampah dan daerah dari Provinsi tetangga.

Sungguh kabar yang mengejutkan kalau di Tamiang Layang ada Gepeng, padahal Barito Timur mengklaim merupakan Kabupaten yang pembangunannya terus digalakkan dengan menekankan pada program prioritas masyarakat yaitu PEMBERANTASAN KEMISKINAN,,, akan tetapi sampai dimana program pengentasan itu dijalankan kita tidak pernah tahu karena transparansi yang tidak jelas. mungkin saja program yang disusun pemerintah telah dianggap baik, akan tetapi mungkin saja oknum yang menjalankannya bekerja dengan mementingkan diri sendiri. Pemerintah mungkin saja mengucurkan dana yang besar untuk menunjang program pengentasan kemiskinan. Akan tetapi dana yang dikucurkan tidak pernah sampai kepada masyarakat karena "disunat" oleh oknum yang serakah.

Jika hal ini terus dibiarkan, yang akan jadi sorotan publik adalah kinerja dari Pemerintah itu sendiri,, Pemerintah dapat dianggap gagal dalam menjalankan programnya apabila masih ditangani oleh oknum-oknum yang ingin mengeruk keuntungan pribadi. Sudah saatnya Pemerintah bertindak tegas apabila ditemukan kejanggalan dalam penggunaan dana alokasi untuk program pengentasan kemiskinan. pengadilankan saja oknum-oknum yang nakal agar tingkat korupsi dan penyelewengan uang negara dapat dikurangi. Hiduplah Bartim ku,,, sejahteralah bangsaku...

10 komentar:

zarod on 28 Maret 2010 pukul 18.58 mengatakan...

ternyata dimana ada gula disitu ada semut, dimana ada perputaran uang disitu ada yang ingin tidak kelaparan. entah bener gepeng beneran atau gepeng gepengan tapi itulah fenomena :)

alhadad on 28 Maret 2010 pukul 19.06 mengatakan...

zarod : betul bang,, entah disengaja jadi gepeng atau memang jalan hidup kita tidak tahu yang mana,,, yang jelas apabila mereka memiliki pekerjaan yang lebih baik tentu mereka tidak akan memilih untuk menjalani hidup menjadi seorang yang kerjanya cuma menengadahkan tangan saja,

Blogger Fakir on 28 Maret 2010 pukul 20.45 mengatakan...

Ehm...postingan yang mantap, gepeng atau fakir miskin tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja. Tapi, semua golongan atau masyarakat sosial yang ada disekitarnya. Semisal 1 desa hanya 2 org gepeng dan penduduknya mencapai 300 org, bagaimana jika setiap org yg non gepeng menghibahkan Rp.500/perhari....?
Saya yakin, mereka bisa terarah..apalagi jika didampingi untuk mengembangkan kehidupannya dengan mengalokasikan dana hibah dari masyarakat tadi.
Thank sudag berkunjung ke blog saya....

alhadad on 28 Maret 2010 pukul 21.38 mengatakan...

fakir ; makasih komen na yaa,,, memang betul pandangan anda,,, andai saja alokasi dana yang diprogramkan dijalankan dengan baik tanpa "disunat" mungkin saja program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dapat berjalan tepat sasaran,,, iya makasih gan atas kunjungannya...

Spirit 89 blog on 28 Maret 2010 pukul 23.04 mengatakan...

Ada gepeng jua lah di tamiang,,
asal jangan roti gepeng ja,, makanan ku itu :D :D

alhadad on 28 Maret 2010 pukul 23.13 mengatakan...

ada de ae,,, bgian na operasi tiap senin dsni ne,, yaitu nah oleh kabupaten kalo maka ada gepeng,, dlu wktu kita masih kecamatan kagada gepeng,,, peningkatan nih ngaran na,, :D :D

budies on 28 Maret 2010 pukul 23.32 mengatakan...

wah mantab, dapat teman baru dari tamianglayang. padahal pagi tadi ke tamiang, kok gak ada spanduk blogger baru

alhadad on 28 Maret 2010 pukul 23.34 mengatakan...

pak budi : wow akhirnya anda sudi berkunjung ke tempat saya yang sederhana ini,,, terima kasih banyak ya gan,,,anak baru nih gan,,, mohon bantuannya ya,,, :)

kikakirana on 29 Maret 2010 pukul 23.54 mengatakan...

hehe ternyata oh ternyata...
disini disana dimana"...
yang namanaya gepeng selalu ada...
ini mank gepeng betulan ato cuma kamuflase belaka ya...
huh

alhadad on 30 Maret 2010 pukul 18.03 mengatakan...

kirana : entahlah,, wallahualam tuh,,, mngkin aja org jadi gepeng karena terpaksa atau memang malas berusaha,,, :)

Posting Komentar

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com